News  

Penanganan Sungai Citarum Bisa Jadi Percontohan Tingkat Nasional

HALOBDG – Saat ini pemerintah provinsi Jawa Barat terus melakukan program demi menyukseskan program penanganan Sungai Citarum Harum.

Jika berhasil tidak menutup kemungkinan program ini bisa menjadi percontohan 14 DAS (daerah aliran sungai) prioritas lainnya di Indonesia.

Untuk diketahui, Sungai Citarum termasuk 15 DAS prioritas pemerintah pusat untuk direhabilitasi yaitu Asahan Toba, Siak, Musi, Sekampung, Ciliwung, Cisadane, Citarum, Serayu, Solo, Brantas, Kapuas, Moyo, Limboto, Saddang, dan Jeneberang.

Baca juga : Ada ASN Positif Covid-19, Fasilitas dan Area Publik Gedung Sate Kembali Ditutup

Masuknya Sungai Citarum sebagai DAS prioritas melatarbelakangi Kantor Staf Presiden (KSP) intens melakukan asistensi kegiatan Satuan Tugas Citarum Harum dalam menyusun Sistem Monitoring dan Evaluasi (Sismonev) yang ditargetkan tuntas pekan ini.

Tenaga Ahli Madya KSP Hery Suhartono mengatakan, pada Rabu 2 Juni 2021 kemarin pihaknya telah menggelar finalisasi satu format yang disebut matriks F8K dalam rangka proses memasukkan kegiatan program Citarum Harum kedalam Sismonev KSP.

“Karena baru tahun ini melakukan Sismonev, kami akui memang lebih lama perlu proses yang Intens. Di sini Satgas Citarum Harum banyak Pokja dengan beda-beda substansinya, beda-beda pola dan standar operasinya, jadi kita memang harus satu persatu dipersamakan dalam Sismonev,” ujar Hery.

Menurut dia, tujuan Sismonev sebenarnya untuk membantu program prioritas presiden agar tercapai tujuannya. Citarum Harum sendiri masih dalam program prioritas presiden sehingga masuk pada Sismonev KSP.

“Kami bukan mandor yang melototin, kami hanya memastikan targetnya tercapai kalau ada kesulitan antisipasi lebih awal. Jadi seperti early warning. Kalau ada masalah bottle neck dalam perjalanannya, kami bisa bantu mencari solusi,”ujar dia.

Baca juga : Jabar Bakal Miliki Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan

Diakui Hery, dalam prosesnya laporan dan target pokja di Citarum Harum untuk sementara sesuai dengan harapan. Begitupula dengan koordinasi bersama Sekretariat Satgas Citarum Harum.

”Dengan Satgas Citarum kami intens berkomunikasi. Memang inilah prosesnya karena KSP baru tahun ini memberikan perhatian khusus pada Citarum Harum. Makanya kita masukkan dalam Sismonev supaya bisa jadi contoh bagi DAS yang lain. Kita punya 15 DAS prioritas, kalau Citarum berhasil bisa jadi model,” ucapnya.

Terpisah, Ketua Harian Sekretariat Satgas Citarum Prima Mayaningtias mendukung sepenuhnya langkah KSP terkait Sismonev dalam program Citarum Harum. Hal itu demi tercapainya target program.

“Kami dukung, karena ini masalahnya kan koordinasi dan sinergitas program,” ucapnya.