News  

Uji Coba Jembatan Cirahong Dibuka untuk Pejalan Kaki dan Kendaraan Roda 2

Halobdg.com – Evaluasi uji pembebanan Jembatan Cirahong akan dilakukan mulai 1-31 Agustus 2021, hingga esok (31/7/2021) jembatan masih akan ditutup guna perawatan pada konstruksi jembatan (BH 1290).

Manager Humasda Daop 2 Bandung, Kuswardoyo menjelaskan, selama periode Agustus jembatan Cirahong kembali dibuka untuk pejalan kaki dan pengendara kendaraan roda dua (R2).

“Jadi lalu lintas masyarakat dari Ciamis menuju Manonjaya dan sebaliknya harus bersabar karena belum bisa melewati hingga esok hari,” ucap Kuswardoyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/7/2021).

Ia mengatakan, perawatan dilakukan pada konstruksi jembatan untuk mengembalikan kondisi jembatan yang laik sesuai fungsinya, sehingga perlu dilakukan penutupan secara total pada jembatan tersebut.

“Jadi setelah selesai pekerjaan perawatan jembatan Cirahong kami harus mengetahui beban yang diijinkan melewati konstruksi jembatan tersebut pasca perbaikan, maka selama Agustus 2021 hanya pejalan kaki dan maksimal kendaraan R2 yang diijinkan untuk melalui lokasi tersebut,” ujarnya.

Evaluasi uji pembebanan jembatan Cirahong dilakukan untuk memastikan keselamatan pejalanan kereta api yang melintas di atas jembatan tersebut.

Sebagai informasi, Jembatan Cirahong dibangun tahun 1893 oleh perusahaan Belanda bernama Staatspoorwegen (SS) terletak di km 283+745 antara Ciamis dan Manonjaya dengan panjang 202 meter. Lokasi ini merupakan satu-satunya jembatan double decker (berfungsi ganda) di Indonesia.

Meskipun perawatan terus dilakukan secara rutin, namun mengingat usia dan kondisi jembatan yang sudah cukup tua (128 tahun), maka perlu dilakukan evaluasi lebih jauh terhadap fungsi bagian bawah dari jembatan KA tersebut, yang selama ini digunakkan untuk akses dari Ciamis ke Manonjaya dan sebaliknya, untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api.

Lebih lanjut Kuswardoyo megungkapkan, keselamatan perjalanan kereta api, menjadi fokus utama, sehingga jika hasil evaluasi tidak memungkinkan digunakan untuk lalu lintas kendaraan R4, maka lokasi tersebut akan kami tutup permanen bagi lalulintas kendaraan R4 atau lebih.

“Pastikan perjalanan kereta api menjadi perjalanan yang aman, nyaman dan sehat dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang baik, dan tidak memaksakan diri untuk bepergian jika tidak dalam kondisi yang benar benar dibutuhkan,” tutup Kuswardoyo.(rls/*)