Tips  

Kapan Nikah? Sebelum Jawab Baca Dulu Nih, 10 Tanda Kamu Siap Menikah

HALObdg – Kapan nikah? Pertanyaan ini seringkali dilontarkan dengan enteng oleh sahabat, saudara maupun keluarga sendiri. Apalagi bagi orang yang sudah lama menjomblo. He..he..he..

Namun bagi mereka yang belum siap nikah, pertanyaan sederhana itu sulit dijawab. Apalagi kalau yang bertanya adalah keluarga dekat sendiri, bikin serba salah. Dijawab belum siap salah, dijawab segera tapi belum tahu kepastiannya.

Kesiapan nikah setiap orang itu berbeda-beda lho, tidak bisa disamakan berdasarkan usia atau finansial saja.

Banyak faktor yang mempengaruhinya. Yang jelas, jangan menikah hanya karena kebanyakan ditanya ‘Kapan nikah?’.

Karena menikah bukan lomba memenangkan cinta, tapi ada tanggungjawab yang mengikutinya.

Meskipun begitu, menikah juga tidak perlu terlalu dipikir rumit. Karena ada cinta dan kenyamanan yang tidak bisa didapatkan dari pasangan suami atau istri.

Biar nggak ragu lagi, cek dulu 10 tanda kamu dan pasangan sudah siap nikah berikut ini:

1. Siap Usia

Menurut Undang-Undang Nomer 1 Tahun 1974 salah satu syarat menikah adalah mempelai berusia diatas 21 tahun. Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 tahun harus mendapat izin kedua orang tua. Mengapa 21 tahun? Kalau kamu sudah berusia lebih dari 21 tahun, tubuhmu sudah berhenti tumbuh dan menjadi  dewasa. Hormon dalam tubuh juga sudah stabil. Sehingga siap untuk bereproduksi.

Selain itu kematangan emosi dan kemampuan bekerja sudah siap untuk menopang rumahtangga. Namun, sebenarnya tidak ada patokan usia ideal untuk menikah, masing-masing orang punya pertimbangan sendiri sebelum menikah. Coba cek tanda siap nikah berikutnya.

2. Siap Fisik

Kenali tubuhmu sendiri, kesehatan tubuh menjadi penting ketika menikah. Apakah kamu memiliki riwayat penyakit seperti darah rendah, darah tinggi, hepatitis, dan penyakit kelamin? Jika ada bukan berarti kamu belum siap nikah, namun kamu harus jujur dengan pasangan dan melakukan pengobatan dengan benar.

Menikah bukan hanya berarti siap melakukan hubungan seksual. Karena itu sehat jasmani penting supaya kami siap bekerja menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Siap mandiri mengerjakan pekerjaan di dalam rumah seperti mengasuh anak, memasak, dan mencuci.

3. Siap Mental 

Sudah pastilah harus sehat mental sebelum menikah ya? Karena menikah tidak selalu indah seperti masa pacaran. Kalu kamu mampu menjadi pendengar yang baik pada saat orang bercerita/curhat, berbicara jujur meskipun yang dibicarakan menyakitkan,  siap menghadapi kekurangan pasangan yang tidak sesuai. Siap menjalani kehidupan keluarga yang tidak sesuai harapan berarti kamu sudah siap nikah.

Sehat mental akan memudahkan kita berdiskusi dengan pasangan untuk perencanaan keluarga. Tidak mudah marah atau berteriak jika kamu merasa kesal dengan beban pekerjaan. Mudah tersinggung jika ada ucapan yang tidak berkenan di hati. Mampu menyelesaikan masalah secara cepat dan tepat. Mudah menyesuaikan dengan berbagai kondisi lingkungan dan pertemanan. Dapat bergaul dengan teman-teman pasangan. Berpartisipasi dalam kegiatan organisasi dan kemasyarakatan.

4. Kesiapan Moral

Moralitas berlaku universal, apapun agamanya. Kesiapan moral sangat penting untuk mengontrol perilaku agar dalam berkeluarga bisa memegang etika. Misalnya, menaati perintah Tuhan Yang Maha Kuasa, berlaku jujur, bersabar kala menghadapi ujian, hingga tidak menggunakan barang milik orang lain tanpa izin.

5. Kesiapan Sosial

Manusia tidak hanya makhluk individual, tapi juga sosial. Karena itu, kemampuan bersosialisasi sangat penting dalam kehidupan keluarga. Bersosialisasi dengan teman-teman pasangan, dengan lingkungan yang baru, maupun dalam organisasi. Mengasah jiwa kerelawanan sosial juga bisa menjadi bekal berharga sebelum masuk jenjang pernikahan.

6. Siap Finansial

Siap finansial bukan berarti kamu harus memiliki banyak tabungan, meskipun jika memang memiliki banyak tabungan akan lebih baik. Siap finansial artinya, kamu sudah memiliki pendapatan tetap sehingga mandiri dalam hal keuangan. Jangan sampai sudah menikah kami masih terus membebani orang tua atau anggota keluarga lain. Karena keluarga pasti akan mendukung dan memberi jika kamu kekurangan. Namun, tidakkah kamu malu pada pasanganmu jika itu terjadi? Intinya, selama kamu sudah memiliki sumber pendapatan tetap kamu sudah siap menikah. Pilihan untuk menunda sampai dengan kamu memiliki tabungan yang cukup kembali pada keputusanmu dan pasangan.

7. Siap Menjadi Orangtua

Memang tidak semua orang yang menikah ingin langsung memiliki anak. Namun, harus sudah siap menjadi orangtua karena itu adalah konsekuensi proses reproduksi. Kalau kamu mampu mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari, mengetahui cara perawatan kesehatan reproduksi, mengetahui alat-alat kontrasepsi untuk pengaturan jarak kelahiran, mengetahui peran dan tanggungjawab sebagai isteri atau suami artinya kamu memang sudah siap menikah.

8. Kesiapan Intelektual

Dalam berkeluarga, kemampuan intelektual bisa tercermin dari aktivitas pencarian informasi seputar kehidupan keluarga. Jika kamu sudah mencari informasi untuk mendapat pengetahuan seputar kesehatan reproduksi, pengasuhan anak, pola hidup sehat, dan lainnya, maka kamu sudah memiliki bekal berharga sebelum menikah.

9. Kesiapan Interpersonal

Kemampuan interpersonal ini terkait dengan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki kemampuan interpersonal akan bisa menjadi pendengar yang baik saat orang lain curhat, berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang, hingga mampu berdiskusi dan mendengar pendapat orang lain sebelum mengambil keputusan.

10. Keterampilan Hidup

Keterampilan sangat dibutuhkan dalam hidup. Ketika berkeluarga, keterampilan itu makin dibutuhkan. Misalnya, keterampilan dasar seperti merapikan dan membersihkan rumah, memasak, mengasuh dan mendidik anak, menjalankan peran suami/istri. Merawat organ reproduksi hingga pengetahuan alat kontrasepsi untuk pengaturan jarak kehamilan juga menjadi keterampilan yang harus dimiliki.

Source siapnikah.org