Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan Kota Bandung sudah selayaknya memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ema mengakui, kondisi saat ini (Kota Bandung) memang cukup mengkhawatirkan. Terutama jika dilihat dari jumlah orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 dan penyebarannya.
“Penyebaran Covid-19 bukan hanya berdasarkan cluster tetapi sudah sub cluster. Sudah menyebar ke orang lain seperti keluarga, teman, dan lingkungan. Kita memang harus PSBB,” tegasnya.
Kendati demikian, kata ema, ada persyaratan lainnya yang harus terpenuhi agar Kota Bandung memperoleh izin melaksanakan PSBB.
Hal itu mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
“Salah satu di antaranya, yaitu pengaturan tetang mobilitas kendaraan. Karena di Kota Bandung ada 42 akses jalan masuk dari berbagai arah mata angin,” katanya.
Menurutnya, hal itu butuh pengaturan yang jelas agar kebutuhan layanan kesehatan dan distribusi bahan pokok tetap bisa berjalan.
Baca: Begini Cara Memperpanjang SIM Selama Pandemi Corona
“Oleh karenanya memang tidak hanya lokal Bandung, tetapi harus Bandung Raya. Melibatkan Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, bahkan sebagian Kabupaten Sumedang,” jelasnya.
Untuk itu, Ema meminta Polrestabes Kota Bandung semakin memperluas pemblokiran jalan di Kota Bandung. Hal itu untuk memperketat mobilitas warga.
Ema menilai, hal itu bisa menjadi “pemanasan” sebelum Kota Bandung memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Saya minta polisi memperluas pemblokiran jalan. Anggap saja pemanasan untuk PSBB,” ujar Ema.
Baca: Putus Mata Rantai Corona dan Cegah Kriminalitas di Kota Bandung, Patroli Gabungan Digencarkan
