100 Kata-Kata Bijak Sore Hari atau Senja Terbaik Sepanjang Masa

kata-bijak-sore-hari jelang senja

Berikut ini kata-kata bijak sore hari menjelang senja atau kata-kata muitara tentang senja.

Ya, Sore hari memang waktu yang paling ditunggu oleh para penikmat senja.

Untuk bisa menikmati senja, biasanya merke akan pergi ke tempat-tempat tinggi, seperti ke gunung agar bisa melihat lebih jelas dan indah akan pemandangan tenggelamnya matahari.

Namun bagi sebagian orang, senja bisa membuat seseorang menjadi bijak dan romantis dengan merangkai kata-kata bijak maupun kata-kata mutiara tentang sore hari menjelang senja.

Seperti kumpulan kata bijak tentang senja yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini:

1. Karena senja selalu menerima langit apa adanya.

2. Jika kamu merindukan seseorang, tataplah matahari sore. Kirimkan pesan rindumu untuknya lewat senja.

3. Ada yang tak tenggelam ketika senja datang: Rasa.

4. Aku sudah melihat jutaan senja, tapi tidak satupun dari mereka yang lebih indah daripada ketika kau memelukku sebagai sore yang sederhana.

5.  Dibawah alismu hujan berteduh. Dimerah matamu senja berlabuh.

6. Ketika Sang Surya asakan lelah, sibakkan bayangan senja sembari menyumpahi gerimis. Ia bisikkan; senyummu bahagiaku.

7. Hanya senja yang tau cara berpamitan dengan indah.

8. Cinta yg paling indah adlh ketika sepasang kekasih itu bisa saling jujur, menjaga, setia, dan saling mencintai dgn tulus. Selamat Sore

9. Senyumku menatap senja ini, reriuh daun-daun mengiringi. Tidakkah kau melihat saat-saat yang begitu indah.

10. Senja selalu cantik kecuali saat kau patah hati.

11. Selamat datang malamku, selamat jalan rinduku, hanya itu yang selalu ku ucap, saat senja berlalu darI langiku.

13. Rindu menyeruak saat senja menanti malam. Geloranya tak padam, meski diam-diam kupendam.”

14. Ternyara dia bukan senja, jingganya tak hangatkan luka. Dia hanyalah angin yang sekedar singgah kemudiKumpulanan pergi.

15. Layung senja telah mencuatkan sinar indahnya. Akan tetapi kenapa kamu masih saja tetap di posisi yang sama dan dengan perasaan yang sama.

16. Semestaku sekarat saat punggungmu menjauh sirna. dan di ufuk barat, tak pernah kulihat senja lebih bermuram durja.”

17. Saat mata senja berlinang jingga, engkau hanya terlalu bahagia mengenang luka, seperti pergi yang lupa jalan pulangnya.”

18. Kelak akan ada sore yang begitu sepi bagimu, satu persatu kenangan mulai kau ingat, dan tersenyum ketika giliranku lewat.”

19. Berhenti mencari yg sempurna untk dicintai, karena yg kamu butuh hanya dia yg tau betapa beruntung dia ketika bersamamu. •Sore•”

18. Jika senja mengalah pada malam, aku disini mengalah pada rindu.

19. Diantara senja dan keheningan di tempat ini, mengingatmu menjadi kesibukan kecil yang membahagiakan.

20. Cobalah jadi malam agar kau tahu rasanya rindu, dan jadilah senja sesekali agar kau tahu artinya menanti.

21. Sudah banyak senja yang kulalui, namun belum pernah kulewati senja yang membawamu kembali.

22. Ketika waktu menjelang sore, usiapun tidak terasa semakin menua, tubuh kekar kian melemah, kulit segar kian keriput

23. Maka, suatu saat nanti. Jika cinta cukup waktu, ia akan pergi. Menemukan inangnya. Dan kita kekasih, hanya sepasang ranting senja.

24.Sebuah keindahan tersendiri saat kita menyaksikan terbitnya matahari atau melihatnya tenggelam menjelang senja”

25. Senja begitu cepat brganti, dan smpai saat ini kau tetap kunanti.”

26. Suatu saat ada dimana masanya kita menikmati senja bersama di teras rumah. Kamu dan aku dengan secangkir coklat hangat ditangan

27. Jangan kurangi pahala hari ini dengan mengeluh, mengumpat, menimbun dendam, hingga saat senja hanya lelah yang kita rasa.

28. Aku mencintaimu sebanyak hujan. Kau mencintaiku sesingkat senja. Seperti hujan, aku jatuh cinta berkali-kali. Seperti senja, kau jatuh cinta kemudian pergi.

29. Senja mengajarkan kita bahwa sesuatu yang terlihat indah sebagian besar hanya bersifat sementara.

30. Ujung senja membawa angin menari, menyisakan gundah ketika pagi menyepi.

31, Sementara aku berhenti di bawah langit ini. Ada senja yang perlu kusapa.

32. Pada saat mrk telah berada di usia senja itu, kesadaranku untuk melihat mereka tersenyum lepas dgn tenteram, sangat besar

33. Saat senja enggan menyala, Ijinkan kuselami keteduhamu, sebagai tabib ringkih kesepianku.

34. Saat temaram datang, jangan ikut tenggelam bersama mentari. Tapi bersinarlah bersama senja walau ia tanpa pelangi

35. Senja itu spesial. Hanya datang pada waktu tertentu. Saat dia datang dia membawa keindahan.

36. Rindu menyeruak saat senja menanti malam. Geloranya tak padam, meski diam-diam kupendam.

37. Aku tulis catatan-catatan kecil tentang kita, lalu kugantungkan di mega senja. semoga ia mampu mengingatkanmu ketika kau mulai lupa.

38. Ketika dimabuk cinta hampir tak meninggalkan jeda, sela, dan waktu. hingga tak bisa membedakan pagi dan senja untuk terus memikirkan dia.

39. Saat nanti senja kembali,redam sejenak hujan yang menuntut malam panjang itu,sampai senja beranjak dari sini.

40. Jika kamu merindukan seseorang, tataplah matahari sore. Kirimkan pesan rindumu untuknya lewat senja.

41. Ada yang tak tenggelam ketika senja datang: Rasa.

42.  Dibawah alismu hujan berteduh. Dimerah matamu senja berlabuh.

43. Aku masih rindu. Namun senja tak ingin lama bertamu.

44, Tuhan, bahuku sudah lama menjadi pelabuhan airmatanya. Ku harap jika aku tiada, Kaulah tempatnya bercerita saat merindukanku.

45. Aku baru sadar bahwa ada yg lbh indah dr senyummu, yaitu tawa kecilmu yg slalu ku rindukan saat kita duduk bersama menikmati indahnya senja.

46. Aku pernah merindukanmu pada suatu senja, Puan. Sampai senja sore saat ini tak ada, karena baru saja ia terbit di dada masing-masing kita.”

47. Dari mataku; seekor kupu-kupu menjelajahi garis di telapak tanganmu, begitu panjang, dan hilang saat senja di matamu datang.”

48. Berdiri di bawah langit di tengah hujan tak membuatku gentar. Aku percaya, tiada hari yang indah saat senja berada di pelupuk mata.

49. Senja selalu menggiring keceriaan menuju kegelapan. Mungkin hanya mereka yang bersyukur yang mampu menyeka air mata untuk melihat bintang.

50. Senja datang membawa ketenangan dan secercah asa. Membuat saya sadar perpisahan tak selalu tentang duka. Pasti ada akhir bahagia di setiap ucapan ‘sampai jumpa’.

51. Jadilah seperti senja yang kehadirannya selalu membuat ketenangan dan kepergiannya selalu membuat kerinduan.

52. Aku memuji langit dengan puisi. Lalu langit tersipu malu. Pipinya merah merona. Orang-orang menyebutnya senja.

53. Aku adalah senja yang sama; senja yang tak berani mengucapkan selamat tinggal, senja yang selalu menolak pergi meski dihalau paksa oleh waktu.

54. Hari ini aku belajar dari senja bahwa yang indah dan mempesona akan datang dan hilang pada waktunya.

55. Apakah kautahu seperti apa tanah kelahiran air mata, kekasih? seperti senja saat tenggelam di pelupukmu yang geming.

56. Jika kamu tahu arti airmata, kamu akan tahu makna hujan saat senja.

57. Saat senja menyapa, aku menyadari bahwa masih banyak hal indah yg Allah ciptakan selain Kamu.”

58. Kau tahu? #senja adlh saat terbaik menceritakan kisah rindumu pd dunia, sebab di sana akan kau temukan jawbn diantara angin dan pejaman mata.”

59. Kata-katamu bisa seketika lebih bertenaga ketika merasakan rindu sambil memandang senja.”

60. Ketika senja dalam bis kota, kau menyapaku sembari malu, dan jendela biru tempat kita bercerita mulai penuh dgn kata.

61. Karena senja selalu menerima langit apa adanya.

62. Hanya senja yang tau cara berpamitan dengan indah.

63. Senja selalu cantik kecuali saat kau patah hati.

64. Jika senja mengalah pada malam, aku disini mengalah pada rindu.

65. Kamu seperti senja,terasa menyenangkan namun tak bertahan lama.

66. Hampa itu seperti langkah tak berjejak, senja tapi tak jingga, cinta tapi tak dianggap.

67. Bukan senja namanya jika tak sendu, bukan senja namanya jika tak sunyi, dan bukan senja namanya jika tak mencipta rindu.

68. Senja lebih tau bagaimana cara mengungkapkan rindu tanpa diketahui oleh angin dan juga derai nafas yang menderu.

69. Senja mendadak mati, angin terhenti, sejumlah luka terjadi, rindu ini menjelma semacam belati.

70. Senja mengajarkan kita bahwa keindahan tak harus datang lebih awal.

71. Sebab senja lebih tau bagaimana cara permisi tanpa ada sedikit pun insan yang merasa tersakiti.

72. Ketika senja dan hujan tak lagi saling menggoda, langitpun ikut lelah menyatukan mereka.

73. Senja lebih paham bahwa kita adalah sepasang insan yang merajut kisah namun belum bisa terselesaikan.

74. Di dalam dekapan sang senja, diriku mengharapkan sebuah asa, yang dapat membuat semesta yang fana menjadi semesta yang penuh warna.

75. Engkau terkadang datang seperti jingga di kala senja, datang dengan keindahan namun berlalu menyisakan kegelapan.

76. Kenapa senja terdengar lebih romantis dari fajar? Karena perpisahan akan lebih mudah dikenang dari pada pertemuan.

77. Saat senja menyapa, aku menyadari bahwa masih banyak hal indah yang Tuhan ciptakan selain Kamu.

78. Padahal langit menerima senja apa adanya. Namun senja, tinggalkan langit tanpa aba-aba.

79. Senja mengajarkan bahwa menanti itu tidak mudah, berjuang pun juga sama susahnya. Apalagi harus berjuang menunggu seseorang dalam ketidakpastian.

80. Selepas senja, aku kembali menjadi manusia, yang menutupi air mata dengan gelak tawa.

81. Hampa itu seperti langkah tak berjejak, senja tapi tak jingga, cinta tapi tak dianggap. (Raditya Dika)

82. Aku ingin kamu saja yang menemaniku membuka pagi hingga melepas senja, menenangkan malam dan membagi cerita. (Boy Candra)

83. Setiap anak berhak cari dan dapat orang yang saling mencinta. Bukan karena mereka mengejar umur senja orangtua. (Adhitya Mulya)

84. Masihkah engkau bertanya pada senja. tentang badai dan ombak di samudra biru. sedang cakrawala kian menjauh. dari bening bola matamu. dan ketika samudra telah berpindah ke dalam ruh. ke manakah bahtera cinta itu hendak berlabuh. (Hamdi Salad)

85. Saya menghormati hari tua; dan saya tidak mencintai orang yang bisa melihat tanpa emosi saat matahari terbenam kehidupan, ketika senja malam mulai berkumpul di atas mata berair, dan bayang-bayang senja tumbuh lebih luas dan lebih dalam pada pemahaman. (Henry Wadsworth Longfellow)

86. Kita tumbuh hingga senja menjelang, bersama. Menatap matahari pagi dan sore. Menatap bulan yang baru naik tinggi di angkasa. Berjalan bergandengan tangan hingga rambut memutih memenuhi kepala kita. Bagaimana? (Rina Suryakusuma)

87. Kenapa aku suka senja? Karena negeri ini kebanyakan pagi, kekurangan senja, kebanyakan gairah, kurang perenungan. (Sujiwo Tejo)

88. Persahabatan itu seumpama laut dan pasir, senantiasa bersama-sama menghadapi pecahan ombak, bersama-sama merasakan lelehan senja, dan saling melengkapi dari masa ke masa. (Aiman Bagea)

89. Tuhan, bersama tenggelamnya matahari senja ini, redakanlah kekecewaan dan kemarahan di hati ini. Sabarkanlah aku. Aamiin. (Mario Teguh)

90. Awan datang mengambang di kehidupan saya, tidak lagi membawa hujan atau badai, tetapi untuk menambah warna di langit senja saya. (Rabindranath Tagore)

91. Aku melintasi kehidupan dan kala. Aku berlayar menembus senja. Kuberanikan diri menulis untuk mengabadikan momen hidup dalam lembaran kertas. (Iwan Setyawan)

92. Mari kita berangkat, hanya kau dan aku. Nanti, ketika senja beranjak menapak langit, seperti seorang pasien yang tersandera di atas pembaringan. (T. S. Eliot)

93. Perubahan, seperti sinar matahari, bisa menjadi teman atau musuh, berkah atau kutukan, fajar atau senja. (William Arthur Ward)

94. Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama meningkat naik, setelah menghalaukan panas payah terik . (Amir Hamzah)

95. Hembusan angin laut kala senja benar-benar istimewa saat itu. Semilir tiupannya biasanya kurasa sendiri dalam bilik rumah berdinding bambu. (Ahmad Zaini)

96. Kecurigaan di antara pikiran seperti kelelawar di antara burung, mereka tidak pernah terbang saat senja. (Francis Bacon)

97. Tangannya menjadi pengganti tanganku untuk menuntunmu’ Pundaknya menjadi pengganti pundakku untukmu bersandar. Biarlah gemercik gerimis, carik senja, secangkir teh, dan bait lagu menjadi penggantimu. (Fiersa Besari)

98. Senja tak pernah salah hanya kenangan yang membuatnya basah. (Wira Nagara)

99. Melukiskanmu saat senja. Memanggil namamu ke ujung dunia. Tiada yang lebih pilu. Tiada yang menjawabku. Selain hatiku dan ombak berderu. (Dewi Lestari)

100. Senja terlalu buru-buru berlalu, padahal aku baru hendak mewarnai langit untukmu dengan warna-warna rinduku yang selalu biru. (Firman Nofeki)