News  

53 Pemudik di Jabar Positif Covid-19

PSSB, Mudik, Penyekatan Kota Bandung (Humas Pemkot)
PSSB, Mudik, Penyekatan Kota Bandung (Humas Pemkot)

HALOBDG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan terdapat 53 orang positif Covid-19 selama masa pelarangan mudik lebaran 2021 yang terdiri dari 50 pemudik dan 3 orang wisatawan.

Jumlah tersebut hasil tes acak kepada 6.000 pemudik dan wisatawan. Selain itu petugas gabungan memeriksan 492.821 kendaraan di 158 titik dengan 220.000 kendaraan diputarbalikkan.

“Kita menemukan dari pengetesan wisatawan ada tiga yang positif COVID-19. Kalau dari pemudik, ada 50 positif COVID-19 dan sudah ditindak lanjuti. Ini menunjukkan kekhawatiran itu nyata adanya,” katanya, Senin, 17 Mei 2021.

Baca juga : Wisatawan Membludak, Ridwan Kamil Tutup Wisata Pangandaran

Kang Emil, sebutan Ridwan Kamil menuturkan, sebanyak 1.708 pemudik yang lolos penyekatan menjalani isolasi mandiri selama lima hari di tempat tujuan mudik. Pemerintah desa dan kelurahan mengawasi secara langsung dan memastikan pemudik yang lolos benar-benar menjalani isolasi mandiri.

Selain itu Kang Emil menjelaskan Pemprov Jabar intens mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pascalibur lebaran dengan berkoordinasi hingga tingkat kewilayahan paling bawah yaitu RT/RW

Selain melakukan pengetesan di 17 titik, ketua RT/RW didorong mendata warganya yang mudik untuk melakukan tes COVID-19, baik rapid test antigen maupun PCR.

“RT/RW wajib melaporkan siapa saja warganya yang hilang selama Lebaran, artinya dia mudik. Lalu, mereka (pemudik) akan kami prioritaskan melakukan tes COVID-19, baik rapid test antigen maupun PCR,” katanya.

Baca juga : Wisatawan Libur Lebaran di Jabar Sudah Tidak Terkendali

Pengetesan COVID-19, kata Kang Emil, akan diutamakan bagi pemudik yang berasal dari kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Raya. Dua kawasan tersebut menjadi sumber pemudik. Sedangkan kapasitas pengetesan di 17 titik mencapai 200 tes per hari.

“Ada 17 titik yang sudah disiapkan masing-masing titik 200 pengetesan jadi per hari sekitar 3.500-an pengetesan rapid test antigen,” ucapnya.

“Semoga dengan kombinasi ini membuat pengendalian di Jabar yang sudah baik bisa terjaga,” kata Kang Emil.