News  

Alhamdulillah, Pasien Sembuh Covid-19 di Jabar Naik Dua Kali Lipat

Virus Corona

HALOBdg – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan, selama penerapan PSBB Jabar, jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit mengalami penurunan. Tingkat kematian juga turun, sementara tingkat kesembuhan naik hampir dua kali lipat.

“Saya laporkan per tanggal 12 Mei ini, jumlah pasien di rumah sakit rata-rata di angka 350-an (pasien), ini turun dibandingkan akhir April yang (rata-rata) sekitar 430 (pasien),” ucap Ridwan Kamil saat konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (12/5/20).

“Kemudian tingkat kematian turun dari tujuh pasien per hari menjadi empat pasien per hari yang meninggal dunia. Tingkat kesembuhan juga naik hampir dua kali lipat,” tambahnya.

Selain itu, tingkat kecepatan penularan virus corona Covid-19 pun dilaporkan turun, dari indeks 3 sebelum PSBB menjadi 0,86 setelah PSBB. Hal ini, kata Emil, didukung dengan pelarangan mudik dan penyelenggaraan PSBB yang diperketat.

“Sekarang mudik dilarang, PSBB diketatkan, kita turun menjadi 0,86 indeksnya. Artinya kalau indeksnya 1, satu pasien menularkan ke satu orang, kalau indeksnya 3, satu pasien dalam satu hari bisa menular ke tiga orang. Hari ini kami sudah di (indeks) 0,86 artinya satu pasien menularkan ke satu orangnya mungkin di dua hari,” tutur Kang Emil.

Terkait kemungkinan dilakukannya relaksasi atau pelonggaran pada PSBB Jabar, Emil mengatakan bahwa ada 63 persen wilayah Jabar yang memungkinkan untuk relaksasi, sedangkan 37 persen wilayah lainnya masih perlu diwaspadai karena pergerakan data COVID-19 di daerah tersebut belum dinilai aman.

Baca juga: Ferdian Paleka Dibully, Komnas HAM Kecam: Merendahkan Martabat Manusia

“Jadi yang 63 persen punya potensi untuk dilakukan relaksasi pasca PSBB, karena data menunjukkan pergerakan tidak ada di 63 persen wilayah Jawa Barat itu, maka 63 persen ini kemungkinan bisa kembali ke situasi yang lebih normal setelah kita lakukan evaluasi,” ucap Emil.

Meski begitu, terkait transportasi publik, Emil berujar bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jabar masih memiliki kekhawatiran akan adanya penularan. Pasalnya, saat dilakukan tes masif di terminal dan stasiun, hasilnya 1 persen di antaranya positif COVID-19.

Baca juga: PPDB Kota Bandung Digelar Online, Begini Mekanismenya

“Kami khawatir untuk relaksasi di transportasi publik, karena takut (transportasi) ditunggangi oleh pemudik-pemudik dan oleh para OTG (Orang Tanpa Gejala), karena data menunjukkan dari terminal dan stasiun yang kami tes ada 1 persen mereka yang dites ini positif,” katanya. (hns)