News  

Bansos Diduga Disunat Rp 1,2 Juta oleh Pihak Desa, Warga KBB Curhat

HALObdg.com –  Dede (46), warga Kampung Lebak Lisung, RT 5/6, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kab. Bandung Barat (KBB) mengeluh bantuan sosial tunai (BST) Kemensos RI yang diterimanya disunat hingga Rp 1,2 juta.

Dede seharusnya mendapat bantuan Rp 1,8 juta untuk 3 bulan. Namun hanya Rp 600 ribu yang ia terima atau setara dengan bantuan satu bulan. Haknya itu diduga dipotong oleh oknum aparat Desa Baranangsiang.

“Saya bersama penerima (BST) lainnya diangkut naik mobil untuk mengambil Bansos di Kantor Pos Sindangkerta. Dalam perjalanan pulang di dalam mobil oleh pihak desa diminta Rp 1,2 juta,” ungkap Dede menceritakan yang dialaminya.

Dede mengaku hanya bisa pasrah menerima duit bansosnya disunat saat itu, dengan alasan karena banyak warga sudah terima PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).

“Memang benar ada yang dapat bantuan dobel, tapi saya tidak menerima bantuan apapun tetap dipotong. Saya pasrah memberi uang itu. Padahal hati saya sedih, saya juga nangis terus karena kan itu hak saya, rezeki saya,” imbuhnya.

Padahal, ibu tiga anak itu, bersama suaminya, Budi Hidayat sudah punya rencana membelikan perlengkapan sekolah anak bungsunya yang akan masuk SD, dan keperluan lain seperti mereparasi dinding rumahnya yang sebagian telah jebol dimakan usia.

“Tapi ya sudahlah, saya ikhlas,” tandasnya.

Sekretaris Desa Baranangsiang, Iwan Saputra membenarkan pemotongan ini. Ia mengatakan, bantuan diperuntukan kepada 62 warganya.

Ia berdalih adanya pemotongan lantaran saat dikroscek ternyata banyak penerima BLT telah mendapatkan PKH dan BPNT.

Dari 62 orang ada sekitar 24 warga yang telah menerima PKH dan BPNT. Uang kemudian diberikan ke warga yang belum mendapat bantuan.

“Tidak semua dipotong, paling sekitar 24 orang. Itu pun sudah ada kesepakatan dulu,” ungkapnya.