News  

Semua Tempat Wisata di Bandung Raya Ditutup

Tempat Wisata Alam yang Buka di tengah Pandemi Covid-19
Salah satu tempat wisata Lembang Park Zoo

HALOBDG – Pemerintah memutuskan menutup tempat wisata di kawasan Bandung Raya terutama di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Hal tersebut dilakukan setelah Bandung Raya masuk dalam zona merai usai peningkatan kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan rencanannya penutupan tempat wisata dilakukan selama tujuh hari hingga situasi terkendali.

“Kami imbau agar tidak ada wisatawan yang datang ke Bandung Raya selama tujuh hari ke depan sampai pengumuman selanjutnya.”

Baca juga : BREAKING NEWS: Bandung Raya Siaga Satu Covid-19

“Wisatawan yang mayoritas dari Jabodetabek kami minta untuk tidak datang selama tujuh hari ke depan ke Bandung Raya, khususnya pariwisata yang memang selalu ramai ada di KBB dan Kabupaten Bandung. Kami imbau destinasi wisata untuk ditutup sementara,” jelasnya, Selasa 15 Juni 2021.

Ia meminta masyarakat untuk memahami kondisi siaga 1 COVID -19 karena pihaknya kini sedang menarik rem darurat untuk mengendalikan situasi.

Hal ini didasari oleh lonjakan kasus baru COVID-19 yang terbukti akibat mudik libur panjang idul fitri 1442 H dan kekurangdisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Diketahui angka kedisiplinan masyarakat memakai masker kini turun di angka 75,8 persen dan menjaga jarak 78,81 persen.

“Kondisi siaga 1 ini mohon dipahami secara jelas kami sedang menarik rem darurat untuk mengendalikan situasi yang memang terbukti oleh mudik libur panjang yang menghasilkan lonjakan kasus,” tutur Kang Emil.

Padahal menurutnya, selama penerapan PPKM mikro, penyebaran COVID-19 di Jabar relatif berhasil dikendalikan. Puncaknya, tanggal 16 Mei 2021 lalu atau dua hari setelah idul fitri BOR rumah sakit di Jabar menyentuh angka terendah yakni 29 persen.

Baca juga : Bandung Raya Siaga Satu Covid-19, Ridwan Kamil Instruksikan WFH

“Tiba-tiba hanya dalam dua minggu sampai sebulan lompatannya ke 75 persen (BOR Jabar), angka ini juga sama melewati batas kritis 70 persen,” katanya.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Pemda Provinsi Jabar sudah merekomendasikan ke pemerintah pusat agar tidak ada libur panjang. Terdekat adalah libur idul adha yang biasanya masyarakat juga melakukan mudik.

“Pemprov Jabar sudah merekomendasikan ke pusat mohon tidak ada libur panjang berikutnya, antisipasi terdekat adalah libur idual adha yang juga selalu ada mudik,” ujar Kang Emil.