Bacaan Niat Puasa Syawal dan Qadha Puasa Ramadan

niat mengqadha puasa ramadan dan niat puasa syawal
foto: freepik

HALObdg  – Niat Mengqadha puasa Ramadan dan niat puasa syawal dikerjakan setelah hari raya Idul Fitri. Niat puasa qadha maupun niat puasa syawal diucapkan pada malam hari sama seperti saat akan menjalani puasa Ramadan.

Hal ini didasarkan pada riwayat Nabi Muhammad saw. Yang menyatakan bahwa, “Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya”.

Niat puasa qadha Ramadan, niat puasa syawal dan puasa sunah lainnya merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lain pada umumnya.

Dalam hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu bergantung pada niat. Saat niat, seseorang di dalam hati mesti menyatakan maksudnya (qashad), dalam hal ini berpuasa.

Baca juga: Doa Buka Puasa Syawal 6 Hari setelah Lebaran dengan Tulisan Latin dan Arab

Namun demikian, niat puasa sunah berbeda dari puasa Ramadan yang mewajibkan niat di malam hari.

Pada puasa Qadha dan puasa Syawal, niatnya dapat dilakukan pada pagi atau siang hari. namun yang berniat, belum makan, minum, atau mengerjakan hal-hal yang membatalkan puasa, terhitung sejak subuh.

Baca juga: Berapa Hari Puasa Syawal Dilaksanakan? Ini Penjelasan dan Keutamaanya

Berikut ini, bacaan niat puasa Qadha Ramadan dan niat puasa sunnah bulan syawal dan artinya.

Niat Mengqadha puasa Ramadan

Bacaan Niat puasa qadha pada malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaa’i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta‘aalaa.

Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta’ala.”

Bacaan niat puasa qadha pada pagi atau siang hari:

  نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an qadhaa’i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta‘aalaa.

Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan pada hari ini karena Allah Ta’ala.”

Niat puasa Syawal

Bacaan Niat puasa syawal pada malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.”

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Bacaan niat puasa Syawal pada pagi atau siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.”

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal pada hari ini karena Allah SWT.”

Mengenai pertanyaan yang sering ditanyakan seperti Apakah boleh puasa syawal digabung dengan puasa qadha atau apakah puasa syawal bisa digabung dengan puasa qadha.

Silahkan penjelasannya bisa di baca: Bolehkan Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Qadha Ramadan? Ini Jawabannya

Namun ada yang menyarankan seperti di kutip dari NU Online, apabila mereka yang memiliki utang puasa Ramadhan baiknya mengqadha utang puasanya terlebih dahulu. Setelah itu mereka baru boleh mengamalkan puasa sunah Syawal. (hns)