Tata Cara dan Doa Niat Mandi Idul Fitri Sebelum Salat Id

Doa Niat Mandi Idul Fitri

Halobdg – Umat islam di seluruh dunia akan menyambut datangnya hari raya Idul Fitri 2020. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menyambutnya yakni salat idul fitri.

Sebelum melaksanakan salat Ied disunahkan untuk membersihkan diri dengan mandi dan berkeramas dengan niat mandi Idul Fitri.

Berikut ini tata cara dan doa mandi sebelum sala Ied. Seperti Doa niat keramas sebelum Idul Fitri dan niat mandi hari raya Idul Fitri yang dirangkum halobdg.com dari berbagai sumber.

Mandi Idul Fitri Hukumnya Sunnah

Mandi sebelum shalat Idul Fitri hukumnya tidak diwajib. Namun, apabila kita melaksanaknnya hal ini akan menjadi tambahan pahala dengan niat yang sungguh-sungguh. Jika tidak dilakukan juga tidak akan menimbulkan dosa.

Berikut ini merupakan hadist tentang anjuran mandi sebelum melaksanakan sholat hari raya.

“Dari Fakih bin Sa’ad, Bahwa sanya Nabi Saw, mandi pada hari Jum’at, hari Arafah, hari raya Fitri dan pada hari raya Haji.” ( H.R Abdullah bin Ahmad )

Dari hadist diatas diterangkan bahwa Rasulullah saw, Mandi pada hari Jum’at, hari Arafah, hari raya Idul Fitri dan Pada hari raya Idul Adha.

Waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan mandi sunnah Idul Fitri yaitu sebelum atau sesudah saalat Subuh.

Namun sesuai ajaran agama Islam, mandi sunnah sebelum shalat Idul Fitri ini bisa dilakuka mulai tengah malam.

Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Syekh al-Baijuri berikut ini.

“Waktu masuknya mandi sunnah (Idul Fitri/Idul Adha) pada tengah malam.” (Hasyiyatu Asy-Syaikh Ibrahim al-Baijuri ala Syarh al-Allamah Ibn al-Qasim al-Ghazi ‘ala Matn asy-Syaikh Abi Syuja dalam al-Ilmiyyah, 1999).

Tata Cara dan Doa Niat Mandi Idul Fitri

Sebelum mengetahui tata cara mandi Idul Fitri sesuai sunnah, maka yang patut diketahui terlebih dahulu adalah bacaan niatnya. Berikut bacaan niat mandi sunnah Idul Fitri.

Tidak jauh berbeda dengan tata cara mandi wajib pada umumnya, langkah pertama adalah membaca doa niat mandi sunnah shalat Idul Fitri dengan sungguh-sungguh untuk mengharap berkah dari Allah SWT.

Berikut doa niat mandi hari raya Idul Fitri:

“Nawaitul ghusla li ‘idil fithri sunnatan lillahi ta’alaa.”

Artinya: “Saya niat mandi untuk merayakan Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah Ta’ala.”

Setelah itu, siram seluruh tubuh menggunakan air bersih yang mengalir mulai dari atas ke bawah.

Lalu, dimulai kembali dari kanan hingga anggota badan yang berada di sebelah kiri. Setelah selesai, kemudian dapat dilanjutkan dengan mandi seperti biasa.

Selain mandi, berikut sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum berangkat salat Idul Fitri yakni meliputi:

1. Memakai wewangian bagi laki-laki.

2. Mengumandangkan takbir.

3. Mengenakan pakaian terbaik untuk shalat Idul Fitri.

4. Makan sebelum berangkat shalat Idul Fitri ataupun sebelum mandi sunnah.

5. Berjalan kaki bersama keluarga menuju lokasi shalat Idul Fitri berjama’ah.

6. Melaksanakan shalat Idul Fitri di lapangan atau semacamnya.

7. Mengajak semua anggota keluarga ke lokasi shalat Idul Fitri.

Tata Cara dan Doa Niat Salat Idul Fitri

Shalat Idul Fitri dikerjakan sama halnya seperti shalat sunnah pada umumnya yaitu 2 rakaat. sementara waktu Salat ied dilaksanakan pada saat terbitnya matahari hingga masuknya waktu zuhur.

Namun dianjurkan mengakhirkan hingga ketinggian matahari seukuran tombak (sekitar 16 menit dari terbitnya matahari). karena mengikuti Nabi dan keluar dari pendapat ulama’ seperti imam Malik yang menyatakan itu adalah awal waktunya.

Berikut cara dan niat salat Idul fitri

1. Membaca niat sholat ied

اُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ\ لِعِيْدِ الأَضْحَى (…….) لِلّهِ تَعاَلَى

Apabila menjadi imam maka ditambah dengan (إِماَماً), jika jadi ma’mum ditambah (مَأْمُوْماً), jika sholat sendiri maka dibaca sesuai diatas tanpa tambahan.

2. Mengucapkan takbir diraka’at pertama sebanyak 7x selain takbiratul ihram dan takbir 5x di raka’at kedua selain takbir berdiri dari sujud.

3. Mengangkat kedua tangan hingga sejajar pundak di setiap takbir, kemudian menaruh di bawah dada dengan tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri.

4. Memisahkan antara takbir dengan bacaan Albaqiyatus Sholihat yaitu:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

5. Mengeraskan bacaan takbir, baik bagi imam, makmum maupun orang yang sholat sendiri.

6. Bacaan surat setelah Fatihah disunnahkan surat Qof diraka’at pertama dan surat Al-Qomar diraka’at kedua, atau surat Al-A’la, dan surat Al-Ghosyiyah.

7. Berkhutbah setelah sholat seperti khutbah jum’ah dalam hal rukun dan sunahnya namun bukan pada syaratnya. Jika dilakukan sebelum shalat, maka menjadi tidak sah.