News  

200 Orang Positif dari Hasil Uji PCR di 5 Klaster Penyebaran Covid-19 Jabar

Virus Corona
Ilustrasi tes darah untuk mengetahui pasien terinfeksi virus corona atau tidak. (foto: Shutterstock)

HALObdg – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani mengatakan, tes masif khususnya tes swab (usap) metode Polymerase Chain Reaction (PCR) terus digelar selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tingkat Provinsi Jabar.

Pemprov Jabar sendiri, telah mendistribusikan sekitar 15.500 swab test kepada pemda kabupaten/kota di Jabar.

Sementara yang telah dilakukan oleh Pemprov Jabar 55.500 swab test hingga Senin (11/5/2020). Adapun swab test yang akan dilakukan pada masa PSBB Jabar kali ini menyasar kelompok masyarakat yang masih berkumpul, seperti di pasar-pasar tradisional.

“Dimulai hari ini di Kabupaten Bogor bersama dengan Kabinda (Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Jabar) dan BIN pusat. Pada kegiatan tersebut kami dibantu dengan sarana kendaraan khusus laboratorium oleh BIN pusat. Kendaraan berupa bus dan di dalamnya ada laboratorium mini yang bisa melakukan pemeriksaan PCR,” tutur Berli  seperti dilansir radarbandung.id.

“(Tes swab) itu Insyaallah dilakukan di Bodebek dan Bandung Raya, kemudian secara bertahap berikutnya akan menyeluruh ke daerah lainnya di Jawa Barat,” tambahnya.

Berli menegaskan, dari penelusuran kontak, pihaknya telah melokalisir penyebaran COVID-19 di Jabar.  Ia menjelaskan, yang masih terjadi saat ini adalah kasus penularan lokal, sementara untuk imported case atau kasus impor bisa dikendalikan dengan pemberlakuan PSBB yang mengurangi pergerakan masyarakat di angka 30 persen ke bawah.

Larangan mudik juga dinilai sangat berpengaruh terhadap pengendalian imported case. “Tadi pagi juga sudah dilakukan rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan DKI. Dimana kami sepakat akan ditingkatkan pengendalian pemudik mulai dari daerah asal mudik (perantauan) seperti wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk wilayah Jawa Barat itu Bodebek,” ucap Berli.

Selain itu, Berli menyatakan, tidak ditemukan klaster baru selain lima klaster (dua di Bogor, satu di Sukabumi, satu di Karawang, dan satu di Lembang) yang telah ditemukan dalam penularan virus SARS-CoV-2 di Jabar.

Dari lima klaster yang sudah teridentifikasi itu, semua kontak yang ada sudah di-tracing dan diperiksa. Hasil dari 105.000 Rapid Diagnostic Test (RDT) menggunakan sampel darah yang sudah dilakukan, sebanyak 2.088 orang berstatus reaktif. Dari jumlah reaktif tersebut, dipastikan kembali dengan uji PCR dan hasilnya sekitar 200 orang positif.

“Kemudian yang PCR positif sudah dilakukan tindak lanjut, baik dengan isolasi mandiri oleh Gugus Tugas kabupaten/kota masing-masing maupun oleh Gugus Tugas Provinsi Jabar di BPSDM,” kata Berli. (rdrbdg)