News  

Begini Skenario Hidup Normal yang Berlaku Juni 2020

mal di bandung
Ilustrasi: kehidupan normal setelah pandemi Corona (pixabay)

HALObdg – Pemerintah tengah menggodok konsep kehidupan normal setelah pandemi COVID-19. Hal tersebut merespons sikap pemerintah yang menyatakan situasi akan membaik pada Juni mendatang.

Pemerintah mempunyai keyakinan bahwa situasi saat ini akan membaik meski tengah dilanda pandemi Covid-19. Karena itu pemerintah mulai menggodok konsep “hidup normal” dengan langkah awal dilakukan pada bulan Juni 2020.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah tengah menggodok konsep kehidupan normal setelah pandemi virus Corona COVID-19 yang diperkirakan akan membaik pada Juni 2020.

“Indonesia ingin mencegah gelombang kedua COVID-19. Jadi Indonesia sekarang sedang melakukan analisa mendalam tentang pola hidup normal baru setelah pandemi,” kata Wiku seperti diwartakan tirto.id, Rabu (6/5/2020).

Langkah kebijakan pemerintah dalam pandemi Corona tidak berdiri sendiri. pemerintah juga mempelajari langkah negara-negara lain dalam menangani wabah Covid-19 hingga menekan kasus ke angka 0.

Langkah kebijakan pemerintah tidak berdiri sendiri dalam pandemi Corona. Pemerintah juga mempelajari penanganan wabah tersebut  dari negara-negara lain.

Wiku mencontohkan, pemerintah mempelajari kasus di Jepang mengenai munculnya gelombang kedua COVID-19. Pelajaran tersebut diambil kemudian disesuaikan dengan situasi di Indonesia.

“Indonesia sudah mengadopsi kebijakan yang akan sesuai untuk situasi dan karakter Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau,” kata Wiku.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan kalau Indonesia mulai mampu mengendalikan virus Corona. Ia menyebut kalau kasus Covid-19 bisa dikendalikan Juni atau Juli mendatang sehingga pembatasan di Indonesia bisa dikurangi.

Yurianto mengungkapkan, kalau pemerintah berharap kondisi normal bisa terjadi pada bulan Agustus.

“Kita berharap bahwa di Agustus kita bisa menjalankan kehidupan menjadi lebih baik lagi, sudah bisa dalam artian bahwa kita sudah memiliki kehidupan yang berdisiplin. Disiplin untuk mencuci tangan misalnya, disiplin untuk mengikuti pola hidup bersih dan sehat,” kata Yurianto, Selasa (5/5/2020).

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan tanggapan mengenai kajian hidup normal yang diperkirakan akan dilakukan  pada bulan Juni 2020.

Pemerintah melakukan kajian terhadap langkah-langkah dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. Langkah-langkah ini dilakukan dengan tetap melihat data penyebaran Covid-19 di dalam Indonesia..

Sri Mulyani menekankan, langkah-langkah tersebut tidak hanya dilakukan Indonesia tapi juga negara-negara lain di dunia baik kawasan Asia, AS dan Eropa untuk menghadapi situasi yang disebut new normal saat ini.

“Jadi kalau beredar di berbagai wa (whatsapp) group bahan presentasi pak Menko (Airlangga), itu salah satu yang akan dikaji. Termasuk berbagai K/L yang punya kompetensi untuk melihat dari semua aspek secara seimbang,” ujarnya, Senin (11/5/2020).

Ia mengatakan,, meski banyak harapan kondisi bisa segera normal tapi pemerintah akan tetap melihat semua aspek. Mulai dari kesehatan, keamanan masyarakat, kegiatan sosial dan ekonomi serta keagamaan yang saat ini sangat tertekan.

“Kita melihat interaksi sosial dibatasi sebabkan praktik yang untuk ibadah bersama ikut terbatasi. Jadi kita lihat berdasarkan itu,” jelasnya.

Dilansir CNBC Indonesia, Kementerian Perekonomian mengeluarkan sebuah rentang waktu atau timeline pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi corona. Pada 8 Juni Mal sudah dibuka dan kegiatan sekolah di 15 Juni 2020.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengkonfirmasi bahwa, timeline pemulihan ekonomi yang beredar di masyarakat baru hanya kajian awal Kemenko Perekonomian.

“Itu merupakan kajian awal Kemenko Perekonomian, yang selama ini secara intens melakukan kajian dan kebijakan pemerintah menjelang, selama, dan pasca pandemi COVID-19,” ujarnya

Berikut tahapan kajian awal pemulihan ekonomi yang akan dilakukan.

Fase 1 (1 Juni 2020)

1. Industri dan Jasa Bisnis ke bisnis (B2B) dapat beroperasi dengan social distancing, persyaratan kesehatan, jaga jarak (termasuk pakai masker)

2. Toko, pasar, dan mall belum boleh beroperasi dikecualikan untuk toko penjual masker dan fasilitas kesehatan

3. Sektor kesehatan full beroperasi dengan memperhatikan kapasitas sistem kesehatan

4. Kegiatan lain sehari-hari outdoor, untuk dilarang berkumpul ramai (maksimal 2 orang di dalam suatu ruangan), belum diperbolehkan olahraga outdoor

Fase 2 (8 Juni 2020)

1. Toko pasar, dan mall diperbolehkan pembukaan toko-toko tanpa diskriminasi sektor (protokol ketat). Meliputi pengaturan pekerjaan, melayani konsumen, dan tidak diperbolehkan toko dalam keadaan ramai.

2. Usaha dengan kontak fisik (salon, spa, dan lain-lain) belum boleh beroperasi

3. Kegiatan berkumpul ramai dan olahraga outdoor masih belum diperbolehkan.

Fase 3 (15 Juni 2020)

1. Toko pasar, dan mall tetap seperti pada fase 2. Namun ada evaluasi untuk pembukaan salon, spa, dan lain-lain dengan protokol kebersihan ketat.

2. Kegiatan kebudayaan diperbolehkan dengan menjaga jarak. Contoh kegiatan kebudayaan tersebut, antara lain pembukaan museum, pertunjukan naun dengan tidak adanya kontak fisik (tiket jual online), dan menjaga jarak.

3. Kegiatan pendidikan di sekolah sudah boleh dilakukan, namun dengan sistem shift sesuai jumlah kelas

4. Olahraga outdoor diperbolehkan dengan protokol.

5. Sudah mulai mengevaluasi pembukaan tempat untuk pernikahan, ulang tahun, kegiatan sosial dengan kapasitas lebih dari 2 – 10 orang

Fase 4 (6 Juli 2020)

1. Pembukaan kegiatan ekonomi seperti di fase 3 dengan tambahan evaluasi.

2. Pembukaan secara bertahap restoran, kafe, bar, tempat gym, dan lain-lain dengan protokol kebersihan yang ketat

3. Kegiatan outdoor lebih dari 10 orang

4. Travelling ke luar kota dengan pembatasan jumlah penerbangan

5. Kegiatan ibadah (Masjid, Gereja, Pura, Vihara, dan lain-lain)sudah boleh dilakuakan dengan jumlah yang dibatasi

6. Kegiatan berskala lebih dari yang disebutkan masih terus dibatasi

Fase 5 (20 dan 27 Juli 2020)

1. Evaluasi untuk Fase 4 dan pembukaan tempat-tempat atau kegiatan ekonomi lain dalam skala besar

2. Akhir Juli/Awal Agustus diharapkan sudah membuka seluruh kegiatan ekonomi, namun tetap mempertahankan protokol dan standar kebersihan dan kesehatan yang ketat

3. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi secara berkala, sampai vaksin bisa ditemukan dan disebarluaskan.