News  

Pemerintah Jamin Stok Obat-Obatan di Apotek Dimasa Pandemi

HALOBDG – Pemerintah menjamin ketersediaan stok obat-obatan selama pandemi Covid-19 meski akhir-akhir ini terjadi lonjakan kasus positif.

Bahkan kini pemerintah mengeluarkan program bantuan sosial berupa obat gratis bagi penderita Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Kita mau rakyat segera sembuh dari Covid-19. Kita mau rakyat tidak kebingungan dengan adanya isu-isu bahwa kekurangan obat makanya kita penetrasi dengan obat gratis ini secara baik,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN), Erick Thohir

Erick menuturkan, BUMN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meluncurkan laman resmi yang berisi informasi ketersediaan obat di apotek yang dapat diakses oleh masyarakat.

Selain itu, BUMN juga terus memastikan ketersediaan obat dengan memproduksi obat yang sesuai dengan standar Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kemarin malam BPOM sudah mengeluarkan delapan jenis obat. Kita terus mengadakan dan mendistribusikan obat ini. Apalagi kemarin Kemenkes juga sudah menerbitkan aturan bahwa beberapa obat ini bisa diakses oleh publik,” lanjutnya.

BUMN sendiri telah memproduksi beberapa macam obat seperti Oseltamivir, Favipiravir, dan Remdesivir dengan jumlah yang cukup besar. Erick mengatakan saat ini BUMN berupaya bersama Kementerian Luar Negeri untuk memastikan lisensi dari produksi obat tersebut.

“Kami sekarang juga sedang menjajaki obat-obat Tocilizumab yang memang sekarang ini menjadi salah satu obat yang dicari-cari. Dan ini kita bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk memastikan apakah ada akses supaya mendapat lisensi produksi obat yang dibutuhkan,” tambahnya.

Erick Thohir menjelaskan bahwa ketersedian obat bagi masyarakat merupakan tanggung jawab bersama antara BUMN farmasi maupun perusahaan swasta yang memproduksi obat-obatan. Menteri BUMN memastikan obat yang diproduksi oleh pihaknya dijual dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

“Tentu kita bukan berarti ingin menyaingi pihak-pihak tertentu yang ingin juga melakukan perbaikan pada sistem pengobatan seperti swasta. Tapi kita menjadi satu, menjadikan sebuah kekuatan bersama untuk memastikan produksi obat ini ada,” imbuhnya.