News  

Pemerintah Pusat Mulai Perketat Akses Masuk dan Keluar Luar Negeri

Kota Bandung Kembali Terima Penerbangan Domestik
WAKIL Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat menghadiri 'Inagurasi First Flight Pesawat Type Jet PT Lion Grup di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Kamis (20 Agustus 2020). (foto: humasbandung)

HALOBDG – Demi mencegah tersebarnya varian baru Covid-19, pemerintah pusat terus melakukan berbagai upaya termasuk mengetatkan titik masuk dan kedatangan dari luar negeri di wilayah Indonesia.

Bahkan pemerintah menangguhkan pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas bagi masuknya orang asing dengan kriteria tertentu ke Indonesia.

“Pemerintah sudah menangguhkan sementara pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas dan menolak masuknya orang asing yang memiliki riwayat perjalanan 14 hari terakhir ke India sebelum masuk ke Indonesia,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.

Bagi warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri terutama dari India akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari.

Sementara itu, pemerintah juga mengatur titik kedatangan bagi para WNI dan tenaga migran lokal yang kembali ke Indonesia. Untuk perjalanan udara, Bandara Soekarno-Hatta, Juanda, Kualanamu, dan Sam Ratulangi disiagakan untuk penerapan protokol kesehatan yang ketat. Demikian pula halnya dengan titik masuk melalui jalur laut yakni di Batam, Tanjung Pinang, dan Dumai.

“Kita pastikan semua nanti yang pernah datang atau mengunjungi India itu akan dilakukan genome sequencing agar kita benar-benar bisa melihat apakah terjadi mutasi baru atau tidak,” tutur Menkes.

Selain bandara dan pelabuhan, Budi Gunadi Sadikin memaparkan bahwa penerapan protokol kesehatan dan pelacakan juga akan dilakukan di wilayah perbatasan yang dapat menjadi pintu masuk kembalinya tenaga migran Indonesia. Semua hal tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi sekaligus melindungi rakyat Indonesia dari penyebaran virus korona yang telah mengalami mutasi.

“Kita harus perketat perbatasan dan titik masuk kita agar mutasi baru virus ini tidak terus-terusan masuk ke Indonesia,” ucapnya.