Unik  

Mau Lihat Miniatur Lokomotif Terbesar Se-Indonesia? Yuk ke Stasiun Surabaya Gubeng!

Miniatur Lokomotif Terbesar
Miniatur Lokomotif DD52 Terbesar se-Indonesia. (dok. KAI)

HALOBDG – Buat kalian yang ingin melihat miniatur lokomotif terbesar se-Indonesia, bisa menuju ke Stasiun Surabaya Gubeng. Selama Agustus ini, miniatur lokomotif tersebut akan dipamerkan oleh KAI berkolaborasi dengan Komunitas Pecinta KA IRPS dan 3D Zaiku.

Pameran Miniatur Lokomotif Terbesar Rekor MURI dengan Teknologi Cetak Tridimensi di Stasiun Surabaya Gubeng itu, digelar dalam rangka menyosialisasikan tentang sejarah perkeretaapian. Sekaligus sebagai ajang kampanye peduli keselamatan di perlintasan sebidang.

Rekor MURI sebagai Miniatur Lokomotif Terbesar dengan bentuk lokomotif uap DD52 ini diberikan pada 2 Juli 2023 di Museum Lawang Sewu – Semarang. KAI bersama IRPS dan 3D Zaiku memulai kick-off pembuatan miniatur lokomotif tersebut sejak 7 Juni 2023 di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng.

Miniatur lokomotif tersebut memiliki ukuran panjang kurang lebih 6 meter dengan lebar 80 cm. Nantinya, miniatur lokomotif DD52 ini akan dipamerkan di sejumlah stasiun di Pulau Jawa.

Dalam siaran pers KAI, Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus menyampaikan, kehadiran Pameran Miniatur Lokomotif Terbesar Rekor MURI di Stasiun Surabaya Gubeng berlangsung selama Agustus 2023.

“Diharapkan dapat menjadi sarana hiburan bagi para penumpang KA, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai sejarah perkeretaapian Indonesia kepada khalayak publik. Selain itu, pameran ini juga bertujuan sebagai sarana sosialisasi peningkatan berdisiplin berlalu-lintas ketika melintas di perlintasan sebidang, “ ungkap Joni.

Baca juga: Ini Fasilitas Depo Tegalluar, Rumah Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung

Untuk pembuatan miniatur lokomotif tersebut menggunakan teknologi printer 3D yang sudah dipersiapkan cukup lama. Dimulai dengan menggambar 3D modeling tanpa blueprint selama 4 bulan, hanya dengan melihat referensi foto dan video. 3D modeling itu menghasilkan 1.996 komponen yang selanjutnya dirakit, sehingga menghasilkan bentuk lokomotif uap yang utuh.

Sejarah Lokomotif DD52

Perjalanan sejarah keberadaan Lokomotif DD52 di Indonesia berawal ketika lokomotif ini didatangkan dari Pabrik Hartmann dan Hanomag di Jerman, serta Werkspoor di Belanda pada tahun 1923. Lokomotif ini mulai berdinas sejak 1924, setelah lokomotif DD50 dan DD51.

Namun berbeda dengan kedua pendahulunya buatan pabrik ALCO di Amerika Serikat, produksi lokomotif DD52 di Eropa, tepatnya di Jerman dan Belanda. Dibandingkan dengan DD50 dan DD51, keunggulan DD52 mempunyai kecepatan maksimal hingga 50 km/jam. Di mana kedua lokomotif sebelumnya hanya mampu mencapai 40 km/jam.

Masyarakat lokal Jawa Barat yang selalu dilewati Lokomotif DD 52 menjulukinya dengan sebutan “Si Gombar”. Dengan ukuran yang besar dan tenaganya yang kuat, lokomotif DD 52 memiliki tugas utama untuk menarik kereta barang yang melintasi pegunungan Priangan. Meski begitu, lokomotif ini juga berfungsi sebagai penarik kereta penumpang.

Pada akhir masanya, Lokomotif DD52 melayani KA lokal Bandung-Cibatu. Alokasi lokomotif ini sendiri menyebar di beberapa Depo Lokomotif, seperti Tasikmalaya, Purwakarta, dan Cibatu. Karier “Si Gombar” sendiri berakhir pada 1974, saat angkutan barang di jalur Tasikmalaya – Cicalengka menurun. Sehingga menjalankan DD52 ini terlalu berlebihan untuk muatan yang tidak begitu berat.

Baca juga: Unik, Sepatu Kulit Ceker Ayam ini hanya Ada di Kota Bandung

“KAI mengucapkan terima kasih kepada IRPS, 3D Zaiku, serta para pelanggan kereta api. Atas terlaksananya Pameran Miniatur Lokomotif Rekor MURI ini. KAI terbuka bersinergi dengan berbagai pihak dalam memberikan kebermanfaatan dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Hal ini sebagai upaya menjadikan transportasi kereta api yang semakin aman, nyaman, dan sehat,” pungkas Joni.*