Bacaan Takbiran Idul Adha Versi Pendek dan Panjang Lengkap dengan Waktu Bertakbir

Kapan mulai takbiran Idul Adha?

Mulai sore ini sesudah Maghrib, umat Islam di Indonesia akan mulai mengumandangkan bacaan takbiran sebagai salah satu ibadah jelang Shalat Idul Adha 10 Dzulhijjah yang jatuh pada 31 Juli 2020.

Waktu Takbiran

Mengenai waktu kapan Takbiran Idul Adha dimulai, yakni sejak waktu subuh pada hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Sedangkan waktu berakhirnya, yakni saat datangnya waktu Ashar pada akhir hari Tasyrik atau tanggal 13 Dzulhijjah.

Berbeda dengan Takbir Idul Fitri yang mana waktunya dimulai dari terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan hingga menjelang imam memimpin sholat Id. (Lihat kitab Fathul Qorib h. 19)

Bacaan takbiran Idul Adha 2020

Teks-Takbiran-idul-adha
Bacaan takbiran Idul Adha

1. Bacaan takbiran Idul Adha versi pendek

للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد

Arab latin: Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd

Artinya: “Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.”

2. Bacaan takbiran Idul Adha versi panjang

للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد

اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ

Arab latin: Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa. Laailaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun. Walau karihal munafiqun. Walau karihal musyrikuun.

Laailaahaillallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah wa a’azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah.

Laailaahaillallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahilhamd.

Artinya: “Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan ke Esa anNya, Dia zat yang menepati janji, zat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan ke-Esa-anNya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya untuk Allah.”

Hukum Takbiran

Kendati tidak ada hadits shahih tentang takbiran hari raya, mayoritas ulama sepakat bahwa hukum membaca Takbir Hari Raya pada waktu yang telah ditentukan adalah sunnah. Takbiran bisa dilafalkan sendiri maupun bersama-sama, baik itu di rumah, masjid, pasar, tempat kerja, saat berkendara jalan, dan lain-lain. (Lihat kitab Fathul Qorib h. 19)

Panduan takbiran Idul Adha dari MUI tentang takbiran Idul Fitri 1441 H

Setiap muslim dalam kondisi apapun disunnahkan untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir, tahmid, tahlil menyeru keagungan Allah SWT.

Waktu pelaksanaan takbir mulai dari tenggelamnya matahari di akhir ramadhan hingga jelang dilaksanakannya sholat Idul Fitri (Idul Adha).

Disunnahkan membaca takbir di rumah, di masjid, di pasar, di kendaraan, di jalan, di rumah sakit, di kantor, dan di tempat-tempat umum sebagai syiar keagamaan.

Pelaksanaan takbir bisa dilaksanakan sendiri atau bersama-sama, dengan cara jahr (suara keras) atau sirr (pelan).

Dalam situasi pandemi yang belum terkendali, takbir bisa dilaksakan di rumah, di masjid oleh pengurus takmir, di jalan oleh petugas atau jamaah secara terbatas, dan juga melalui media televisi, radio, media sosial, dan media digital lainnya.

Umat Islam, pemerintah, dan masyarakat perlu menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil saat malam Idul Fitri (Idul Adha) sebagai tanda syukur sekaligus doa agar wabah COVID-19 segera diangkat oleh Allah SWT.

Artikel Terkait:

Bacaan Niat Mandi Sebelum Salat Idul Adha dan Tata Caranya

Teks Khutbah Idul Adha 2020: Semangat Kurban Semangat Melawan Covid-19

Jelang Idul Adha 2020, Ketahui 3 Larangan di Hari Raya Kurban

Kumpulan inspirasi gambar dan kata-kata ucapan Idul Adha 2020