Kapan Hari Tasyrik Idul Adha 2020? Hingga Keistimewaan dan Amalan yang Dianjurkan

hari tasyrik idul adha 2020
foto: yufidtv

HALObdg.com – Hari raya Idul Adha jatuh pada 31 Juli 2020. Menjelang Hari Raya Kurban, ada hari-hari yang dianjurkan untuk puasa. Namun ada pula hari dilarang berpuasa atau haram berpuasa yakni Hari Tasyrik.

Hari Tasyrik Idul Adha 2020 merupakan di mana umat muslim dilarang untuk berpuasa tiga hari setelah Idul Adha.

Kapan Hari Tasyrik Idul Adha 2020 ?

Berdasarkan pendapat kebanyakan ulama bahwa hari tasyrik adalah 3 hari setelah Idul Adha. maka hari tasyrik pada 2020  bertepatan dengan Sabtu, 1 Agustus 2020 hingga Senin, 3 Agustus 2020.

Umat Islam yang hendak mengerjakan puasa, dapat melakukannya mulai Selasa, 4 Agustus 2020. Dalam hal ini, ia akan mengerjakan puasa ayyamul bidh (pertengahan bulan), dengan hitungan bukan 13, 14, dan 15 Zulhijah, tetapi 14, 15, dan 16 Zulhijah.

Baca juga: Niat Puasa 10 Hari Pertama Sebelum Idul Adha (Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah

Mengapa Tiga Hari Setelah Idul Adha Dilarang Puasa?

Syaikh Abu Suja’ dalam Matan al-Ghayah wa al-Taqrib menyebutkan lima hari yang terlarang untuk berpuasa, yaitu idul fithri, idul adha, dan tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Untuk tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah ulama menyebutnya dengan hari tasyriq. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

Hari-hari Mina adalah hari-hari makan, minum dan berdzikir kepada Allah (HR. Muslim)

Mengomentari hadis ini, Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa yang dimaksud hari-hari Mina adalah tiga hari setelah Idul Adha, yaitu hari Tasyriq. Disebut hari tasyriq karena daging-daging kurban didendeng atau dijemur di bawah terik matahari.

Sementara Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari menyebutkan pendapat lain bahwa disebut tasyriq karena selain tanggal 10 Dzulhijjah orang-orang Islam menyembelih kurban pada waktu syuruq (setelah matahari terbit).

Allah jadikan hari tasyriq sebagai hari istimewa untuk berdzikir. Karena itulah, Allah perintahkan umat Islam untuk memperbanyak berdzikir pada hari itu. Rasulullah saw. bersabda:

Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban, kemudian hari al-qarr. (HR. Abu Daud)

Ibnu Khuzaimah mengatakan bahwa yang dimaksud yaum al-qarr adalah hari setelah idul kurban.

Adapun mengenai puasa pada hari tasyriq, Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini dalam Kifayat al-Akhyar menjelaskan bahwa menurut pendapat terdahulu (qoul qadim) Imam Syafi’i puasa pada hari tasyriq diperbolehkan bagi orang yang berhaji tamattu’ dan tidak memiliki hewan untuk disembelih.

Sedangkan pendapat terbaru (qaul jadiid) imam Syafi’i, berpuasa pada hari tasyriq tetap terlarang secara mutlak. Jika perpedoman pada qaul qodim, maka menurut pendapat yang valid orang yang selain haji tamattu’ tetap diharamkan untuk puasa saat itu.

Ibnu Rajab dalam bukunya Lathaif al-Ma’arif menjelaskan alasan keharaman berpuasa pada hari tasyriq sebagai berikut:

Larangan berpuasa pada hari tasyriq karena hari tasyriq adalah hari raya umat Islam, disamping hari raya kurban.

Oleh sebab itu, menurut mayoritas ulama, tidak diperbolehkan berpuasa di Mina maupun di tempat lain. Berbeda dengan pendapat Atha yang mengatakan bahwa larangan berpuasa di hari tasyriq, terkhusus bagi orang yang tinggal di Mina.

Ibnu Rajab melanjutkan: Ketika orang-orang yang bertamu di rumah Allah merasa capek, karena perjalanan yang begitu berat, lelah setelah menjalankan ihram dan kesungguhan untuk melaksanakan manasik-manasik haji dan umrah, maka Allah mensyariatkan kepada mereka untuk beristirahat di Mina pada hari kurban dan tiga hari setelahnya. Allah memerintahkan mereka untuk menyantap daging sembelihan mereka, karena kasih sayang Allah kepada mereka.

Jika kita berpuasa pada hari kurban (10 Dzulhijjah) dan tiga hari setelahnya (11, 12 dan 13 Dzulhijjah), berarti kita telah menyia-nyiakan kasih sayang Allah.

Keistimewaan hari Tasyrik Idul Adha

Hari Tasyrik menjadi waktu yang istimewa untuk banyak berzikir dan berdoa. Mengacu hadits dari Abdullah bin Qath ra, Nambi Muhammad SAW bersabda:

“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari qurban (Idul Adha) kemudian hari al-qarr,” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866).

Yang dimaksud dengan hari ‘al-qarr’ adalah tanggal 11 Dzulhijjah, yang merupakan hari kedua setelah idul kurban.

Keistimewaan lain hari tasyrik adalah adanya larangan berpuasa bagi seluruh umat Islam. Larangan ini muncul karena hari ini merupakan hari makan dan minum.

Dalam hadits disebutkan, “Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).

Terdapat berbagai amalan yang bisa dilakukan umat muslim dihari Tasyrik ini.

Amalan Hari Tasyrik

Beberapa amalan yang dapat dikerjakan pada hari tasyrik, di antaranya sebagai berikut.

1. Berzikir kepada Allah dengan cara bertakbir setelah melakukan salat wajib. Selain itu, berzikir memuji Allah ketika makan dan minum.

Secara keseluruhan, umat Islam memang dianjurkan untuk banyak-banyak berzikir pada 3 hari ini.

2. Memperbanyak doa keselamatan dunia dan akhirat, dengan ucapan “Robbana aatina fid-dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban naar”

Artinya, “Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka”.

Artikel Terkait:

Kumpulan Khutbah Idul Adha

Kumpulan Inspirasi Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2020

Jelang Idul Adha 2020, Ketahui 3 Larangan di Hari Raya Kurban

Tata Cara Khutbah Idul Adha dan Idul Fitri