News  

Sudah Diujicobakan Ke Monyet dan Manusia, 2 Vaksin Corona ini Siap Digunakan September

Vaksin Corona
ilustrasi (pixabay)

Halobdg – (CNBC Indonesia) Perusahaan asal Amerika Serikat Pfizer dan Universitas Oxford (Inggris) telah membuat dua vaksin yang disebut-sebut bisa digunakan untuk melawan virus Corona Covid-19

Chief of Serum Institute of India, Adar Poonawalla menyatakan produksi vaksin ini akan dimulai pada akhir Mei, harapannya pada saat uji coba selesai pada September.

“Ini adalah yang kami harapkan. Vaksin juga sudah tersedia untuk India dan dunia, tidak menunggu 6 bulan untuk membuat vaksin,” ujar Adar Poonawalla.

Soal pernyataan banyak ilmuwan bahwa vaksin akan ada di pasar minimal 18 bulan hingga 2 tahun. Menurut

Adar Poonawalla juga menanggapi soal pernyataan banyak ilmuwan bahwa vaksin akan ada di pasar minimal 18 bulan hingga 2 tahun. Menurutnya itu adalah pemikiran mereka sebelumnya.

“Kami sendiri mengatakan produksi vaksin akan memakan waktu hingga 2021 dengan Codagenix dan Mitra AS lainnya. Tetapi yang terjadi setelah itu berbeda. Seminggu yang lalu, kami kerja sama dengan Universitas Oxford yang [vaksinnya] telah banyak berkembang dan sudah diujicobakan ke manusia,” tambah Adar Poonawalla.

vaksin corona buatan Universitas Oxford sudah sukses diujicobakan ke hewan monyet. Sejak minggu lalu,  vaksin ini diujicobakan ke manusia dan menargetkan vaksin akan ditemukan pada September 2020.

Pfizer mengatakan bahwa vaksin virus corona baru dapat diuji paling cepat minggu depan, dengan estimasi dapat mulai digunakan kepada publik pada musim gugur mendatang atau September hingga Desember 2020.

Pfizer bekerja sama dengan perusahaan BioNtech yang berbasis di Jerman untuk menghasilkan vaksin. Uji klinis pada sukarelawan manusia di Jerman dikabarkan sudah dimulai.

“Saat ini adalah krisis, dan solusi sangat dibutuhkan oleh semua,” kata Kepala Eksekutif Pfizer, Albert Bourla kepada Wall Street Journal, sebagaimana dikutip oleh New York Post, Selasa (28/4/2020).

Sedangkan regulator kesehatan di AS baru dapat menyetujui pengujian vaksin pada manusia minggu depan, ujar Bourla dalam pemberitaan tersebut itu.

Jika berjalan sesuai dengan rencana, hasil studi dapat disampaikan dalam waktu sebulan. Kemudian, dengan hasil pengujian yang menguntungkan, vaksin mungkin siap untuk didistribusikan pada musim gugur, kata Bourla.